4.02.2009

Mencoba Mengenali Kemampuan Berbahasa SI Kecil


 

 

 

 

 

 

Mencoba Mengenali Kemampuan Berbahasa Si Buah Hati 

Penasaran, ingin tahu perkembangan kemampuan Si Kecil dalam berbahasa? Ikuti tahapannya!

Kemampuan buah hati Anda berbahasa merupakan kebutuhan dasarnya, bahkan sejak hari pertama ia dilahirkan. Dengan berjalannya waktu, secara bertahap ia akan belajar lebih banyak tentang bagaimana mengomunikasikan keinginan dan kebutuhannya kepada orang lain, termasuk Anda sebagai orangtuanya. Nah, berikut tahapan perkembangan kemampuan berkomunikasi seorang anak.

* Usia Bayi - 2 tahun

Bayi baru lahir hingga usia 3 bulanan umumnya menggumamkan jenis dan tinggi suara yang berbeda. Menggumam dan mengeluarkan suara-suara lembut membuat bayi mendapatkan perhatian dari lingkungannya, dan ini membuatnya merasa aman dan nyaman.

Jadi, jangan pernah berpikir kita tak bisa mengajak bicara kepada anak di usia ini. Begitu mereka mulai menangkap ada hal-hal berbeda terhadap apa pun yang Anda lakukan, verbalisasikan saja. Contohnya, "Yuk, sekarang kita ganti popok dulu ya, sayang." Atau "Mama mau matikan lampu kamarmu ya, Nak."

Mungkin Anda merasa begitu lucu mengucapkan kalimat-kalimat semacam ini kepada Si Kecil, tapi percayalah ia senang mendengar suara Anda, lho! Ia akan berkomunikasi dengan Anda melalu aksinya, entah itu menangis, tersenyum ataupun berceloteh, meski belum jelas.

Ketika Si Kecil mendekati usia 1 tahun, ia baru mampu menirukan ekspresi yang dilihatnya dari orang-orang terdekatnya. Ia pun mulai mengasosiasikan bahasa tubuh secara sederhana lewat "kata-kata". Entah dengan menggeliat untuk mengatakan "Hai!", juga memberi respons yang pasti terhadap bentuk-bentuk penolakan.

Menjelang usia 2 tahun, Si Kecil tampak mulai menganggap nama dirinya sama dengan "Tidak!" karena seringnya ia mengatakan "Tidak!" alias menunjukkan sikap pembangkangan. Anda mungkin jadi berpikir, kata itulah satu-satunya yang tersisa dalam kamusnya. Ini normal saja, kok.

Sebenarnya, anak di kisaran usia ini mampu mengucapkan 6-20 kata, meski ia sebetulnya bisa mengerti lebih banyak. Ia mulai belajar menyusun kalimat-kalimat sederhana dan memberi respon secara benar terhadap pertanyaan-pertanyaan simpel yang Anda lontarkan kepadanya, seperti, "Ini apa, Sayang?"

* Usia 3-5 tahun

Di rentang usia ini terjadi perkembangan bahasa yang relatif cepat. Anak mulai bisa menggabungkan kata-kata yang mirip menjadi satu kalimat sederhana untuk menceritakan kembali sebuah cerita. Pada umur 3 tahun Si Kecil akan mampu mengikuti arah yang dimaksud, misalnya kiri dan kanan. Ia pun bisa menyanyikan sebuah lagu dan mengulang 1-2 baris dongeng kesukaannya.

Di usia 4-5 tahun, anak mulai mampu bercerita, meski mungkin masih bingung menempatkan keterangan soal waktu, seperti besok, sekarang, dan kemarin. Namun, anak juga akan mulai mengombinasikan ide-ide yang berbeda ke dalam satu kalimat, tertarik mendengarkan cerita yang agak panjang, serta mampu mengikuti arah sesuai yang diminta.

Dalam percakapan, ia pun mulai bisa menggunakan kata-kata yang menggambarkan hubungan sebab-akibat. Selain mampu menggunakan kata-kata seperti "mungkin" ataupun "seharusnya".

* Usia 6-9 tahun

Anak di rentang usia ini sangat ingin menghibur Anda dengan cerita-ceritanya. Ia memiliki imajinasi yang aktif dan kemampuan menambahkan unsur drama melalui aksi dan ekspresinya. Si Kecil jadi gemar tertawa dan hobi membuat orang lain tertawa.
Itulah mengapa lelucon menjadi salah satu bentuk hiburan yang anak gemari. Perbendaharaan kata sang anak juga akan berkembang, seiring dengan kemampuannya membaca. Bahkan, untuk mengetahui betapa luasnya kosakatanya, Anda mungkin harus mulai rajin-rajin membuka kamus bila ingin nyambung saat mengobrol dengannya.

* Usia 10-12 tahun

Anak pada rentang usia ini sudah mampu belajar bagaimana seninya bercakap-cakap. Ia punya cukup pengetahuan tentang dunia sekitar dan kosakata yang luas untuk menikmati percakapan yang menyenangkan dengan Anda. Jadi, bukan hanya sebatas menyelesaikan tugas di sekolahnya saja.

Tak heran bila waktu makan malam merupakan kesempatan bagi sang anak yang sangat istimewa untuk menikmati perbicangan yang menyenangkan dengan Anda. Anda pun bisa memancing perbincangan dengan menanyakan hal-hal yang dialaminya sepanjang hari tadi.

Akan tetapi, anak di usia ini umumnya cenderung bermasalah dengan perilakunya yang kurang sopan dalam bertutur, misalnya mulai bicara kasar atau ketus. Meskipun Anda jadi bingung dibuatnya dan kadang terpancing marah, cobalah cari tahu ada apa di balik perilaku kurang sopannya tadi.

Sangat mungkin hal ini muncul di kala anak memiliki emosi yang kuat, namun tak bisa mengekspresikannya secara wajar. Untuk memintanya agar ia tidak melakukan kekurangajaran semacam itu, tunggulah sampai ia tenang. Gunakan strategi pesan diri (I-message) untuk mengatakan kepada buah hati bagaimana kata-kata kasarnya membuat Anda tersinggung.

Lalu, mintalah ia memposisikan dirinya jika diperlakukan seperti itu oleh orang lain. Selanjutnya, barulah tanyakan apa yang bisa ia lakukan sebagai sikap penggantinya. Tawarkan sejumlah saran yang kemudian setujui sebagai salah satu solusi terbaik baginya. Selamat mengikuti tahapan berbahasa Si Kecil, ya!

Dipsoting dari tablod Nova....

 

No comments:

Post a Comment